Senin, 17 Oktober 2016

Mass Movement

Assalamualaikum wr.wb.
malem gan, kali ini ane akan membahas tentang mass movement.
oke cuss..


I. PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Dalam keseharian, Gerakan massa tanah (mass movement) mempunyai Pengertian yang mirip dengan longsoran (landslide). Hasil dari aktivitas yang terjadi pada tanah ini sering kali menimbulkan kerugian. Karena itu mempelajari penyebab dan cara penanggulangannya adalah suatu hal yang penting.
ii. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gerakan tanah dan penyebabnya.
iii. Metode Penulisan
Penulisan laporan ini dengan cara studi kasus dari literatur, internet maupun pengalaman dari penulis.

II. PEMBAHASAN
Gerakan tanah ialah perpindahan massa tanah/batu pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. Gerakan tanah mencakup gerak rayapan dan aliran maupun longsoran.
Kelompok utama gerakan tanah menurut Hutchinsons (1968, dalam Hansen, 1984) terdiri atas rayapan (creep) dan longsoran (landslide) yang dibagi lagi menjadi sub-kelompok gelinciran (slide), aliran (flows), jatuhan (fall) dan luncuran (slip).
Definisi longsoran (landslide) menurut Sharpe (1938, dalam Hansen, 1984), adalah luncuran atau gelinciran (sliding) atau jatuhan (falling) dari massa batuan/tanah atau campuran keduanya.
Klasifikasi para peneliti di atas pada umumnya berdasarkan kepada jenis gerakan dan materialnya. Klasifikasi yang diberikan oleh HWRBLC, Highway Research Board Landslide Committee (1978), mengacu kepada Varnes (1978) yang berdasarkan kepada:
a) material yang nampak,
b) kecepatan perpindahan material yang bergerak,
c) susunan massa yang berpindah,
d) jenis material dan gerakannya.
Mass movement sering kali terjadi secara tiba-tiba. Penyebabnya adalah kehilangan keseimbangan awal, untuk itu akan tercipta keseimbangan baru sebagai reaksinya. Mass movement bergerak karena adanya gaya gravitasi tanpa medium transportasi seperti air, angin, atau es.
Pada tubuh batuan atau hancurannya yang terletak diatas lereng, mengalami gaya tarik gravitasi (g) ke bawah. Secara sederhana jika diuraikan menjadi beberapa gaya, terdapat gaya yang tegak lurus terhadap bidang yang mana menahan massa batuan dan juga terdapat gaya yang sejajar bidang yang menarik massa batuan menuruni lereng.
Gaya yang menarik turun melalui lereng tersebut disebut shear stress. Faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan adalah adanya gaya gesekan dalam. Gaya gesekan dan kohesi antar butir dalam tubuh batuan atau regolith itu sendiri dinamakan shear strength.
Keseimbangan atau kestabilan terjadi selama shear strength lebih besar dari shear stress atau seimbang. Akan tetapi jika nilai dari shear strength berkurang , misal karena adanya proses pelapukan, berkurangnya pegangan akar tumbuhan dan kejenuhan air, maka keseimbangan tidak bertahan dan kemungkinan akan terjadi mass movement.
Adanya longsor sering terjadi saat musim hujan, tetapi air bukanlah sebagai media transportasi tetapi mempunyai peranan penting. Air pada gerakan tanah berpengaruh pada penambahan beban, memperkecil kohesi dan mengurangi gaya gesek karena tekanan ke atas dari air.
Perpindahan massa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain kegagalan lereng yang menyebabkan slumping, falling, atau sliding dan secara aliran. Kegagalan lereng menyebabkan terbentuknya lereng baru yang lebih stabil. Menurut Cruden dan Varnes dalam Hardiyatmo (2006) karakteristik gerakan massa pembentuk lereng dapat dibagi menjadi 5 macam : Jatuhan (falls), Robohan (topples) ,Longsoran (slides), Sebaran (spreads), Aliran (flows).
Falls, gerak pecahan batuan besar atau kecil terlepas dari batuan dasar dan jatuh bebas atau dinamakan rock fall . Biasanya terjadi pada tebing yang terjal dimana material lepas tidak dapat tetap ditempatnya.
Flow, terjadi jika material bergerak turun melalui lereng sebagai cairan kental dengan cepat, biasanya jenuh air namun tetap saja gaya gravitasi sebagai faktor utama penyebabnya.
Slides, Longsoran (slides) adalah gerakan menuruni lereng oleh suatu massa tanah dan atau batuan penyusun lereng, melalui bidang gelincir pada lereng, atau pada bidang regangan geser yang relatif tipis. Bidang gelincir tersebut merupakan bidang dimana tegangan geser berkembang paling intensif. Gerakan terjadi sebagai akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Slump, adalah keruntuhan lereng dimana batuan atau regolith bergerak turun dan maju disertai gerak rasional berlawanan dengan arah massa yang bergerak, melalui bidang lengkung dan cekung ke atas seperti sendok.
Sedangkan rock slides terjadi seperti slump hanya saja dengan gerakan meluncur lurus pada bidang yang relatif datar.
Topples, Robohan adalah gerakan material roboh dan biasanya terjadi pada lereng batuan yang sangat terjal sampai tegak yang mempunyai bidang-bidang ketidakmenerusan yang relatif vertikal. Tipe gerakan ini hampir sama dengan jatuhan, hanya gerakan batuan longsor adalah mengguling hingga roboh, yang berakibat batuan lepas dari permukaan lerengnya.
Spreads, Sebaran merupakan kombinasi dari meluasnya massa tanah  dan turunnya massa batuan dan terpecah-pecah ke dalam material lunak di bawahnya.
     


Menurut pengertian yang telah dijelaskan, pergerakan massa tanah adalah suatu hal yang berbahaya. Berdasarkan pengalaman, Disekitar tempat penulis pernah terjadi bencana karena pergerakan massa tanah tersebut. Banyak korban jiwa akibat kejadian tersebut, sehingga dibutuhkan usaha untuk menanggulanginya. Akan tetapi, pergerakan massa ini tidak hanya membawa efek negatif misalnya karena mass movement menyebabkan ditemukannya sumberdaya baru yang ditemui.

III. SIMPULAN
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa unsur yang ada pada mass movement yang mana saling berkaitan satu sama lain. maka disimpulkan bahwa gerakan tanah (mass movement) adalah gerakan perpindahan atau gerakan lereng dari bagian atas atau perpindahan massa tanah maupun batu pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula.
Longsoran (landslide) merupakan bagian dari gerakan tanah, jenisnya terdiri atas jatuhan (fall), robohan (topples), luncuran (slides), nendatan (slump), aliran (flow), gerak horisontal atau bentangan lateral (lateral spread),dan rayapan (creep)

DAFTAR PUSTAKA

Sapiie, Benyamin, dkk., 2006, GEOLOGI FISIK, Bandung: ITB, 225 hal

Hamblin, W.K., 1989, The Earth’s Dynamic System’s a text book in physical geology, Macmilan

Pangesti, Ana, GERAKAN TANAH,  http://anapangesti.blogspot.co.id/2013/05/gerakan- tanah.html, Diakses pada 17 september 2016